IKPM-AMK Papua Yogyakarta, Perkuat Kekelurgaan Lewat Makrab
By Kabar Mapegaa 10:35:00 AM ARTIKEL , ORGANISASI
Pada saat kegiatan Makrab, IKPM-AMK Papua, Yogyakarta, (Foto: Dok. Manu T/KM) |
Oleh, Manu Turot
ARTIKEL, KABARMAPEGAA.Com – Merawat jalinan tali persaudaraan agar tetap kokoh, Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Aifat, Maree, dan Karoon ( IKPM-AMK ), Yogyakarta gelar malam keakraban (Makrab).
Kegiatan persaudaraan yang berlangsung di Wisma duta wicana Kaliurang, Kabupaten Sleman tersebut mengusung thema "Membangun Solidaritas IKPM - AMK yang Berfikir Kritis, Cerdas, Berlandaskan Intelektualitas."
Dalam sambuatan pada acara kebersamaan itu, Ketua Panitia Maikel Nauw mengungkapkan moment Makrab yang ada adalah bagian dari upaya membangun rasa persaudaraan yang tetap akrab.
"Moment indah ini adalah bagian dari memperkuat rasa persaudaraan di antara kita, diantara mahasiswa baru dan antara mahasiswa baru dengan para senior," ungkap Maikel.
Lebih lanjut, dalam menghadapi arus gelobalisasi yang kian kuat, Maikel menegaskan kepada sejumlah mahasiswa Papua asal Kabupaten Maybrat dan Kabupaten Tambrauw agar terus mengembangkan kesadaran berfikir kritis, cerdas, berintelektualitas dalam semangat kekeluargaan yang akrab.
"Sebagai generasi melenium, kita tetap mengembangkan sikap dan pemikiran kritis, cerdas dn beritelektualitas dalam mengimbangi arus globalisasi yang kian deras," tambah Mikel.
Makrab ini diikuti oleh seluruh Mahasiswa ( IKPM – AMK) baik anggota lama maupun anggota baru,dengan diperkuat dengan materi yang sesuai dengan kebutuhan Mahasiswa baru seperti dinamika kampus, dinamika kehidupan dan dinamika organisasi agar mahasiswa baru mampu untuk beradaptasi serta berdinamika pada ketiga elemen tersebut dengan baik.
Pada kesempatan Makrab ini, hadir pula ketua Badan Pengurus IKPM – AMK, Jefri Anto Taa mengatakan “Kegiatan Makrab ini adalah bagian dari program kerja BPH AMK untuk memperkuat tali persaudaraan antara Mahasiswa Aifat, Maree, dan Karoon” dalam mengenal relasi di antara anggota muda IKPM-AMK.
Disampaikan pula sebagai generasi solusi dalam membawa atapun mengawal perubahan dari kedua wilayah otonom yakni Aifat,Mare berasal dari Kabupaten Maybrat sedangkan Karoon berasal dari Kabupaten Tambrauw Papua Barat, agar generasi saat ini nantinya dapat menjadi pelita yang meneragi masyarakat katanya. (Muyepimo/KM)
Penulis adalah Mahasiswa AMK Papua, Kuliah di Yogyakarta
Hadapi Era Globalisasi, Tauboria-Astri ikut ceramah kepemimpinan generasi muda
By Kabar Mapegaa 3:04:00 AM BERITA PAPUA , ORGANISASI
Jayapura, KABAR MAPEGAA.com - Ceramah yang berlangsung di ruang perpustakaan Asrama Tauboria itu diikuti para Mahasiswa/I Asrama Tauboria dan Asrama Putri Nurjaya serta beberapa Alumnus Tauboria sebanyak 31 orang.
Thema yang diusung di dalam kegiatan itu, ”Kepemimpinan Pemuda-Pemudi Sebuatan
Generasi Muda, Dalam Era Globalisasi”, yang di fasilitasi Staf Pengajar
Universitas Cendrawasih (Uncen), Papua, Dr. Drs. FX. Soewarto CT, MS.
Dalam
pengantarnya, Soewarto mengatakan ceramah ini merupakan program pengabdian
masyarakat para staf dosen uncen yang bertujuan memberikan pemahaman kepada
generasi muda dalam menghadapi pesatnya perkembangan globalisasi.
"ini sudah
menjadi program kami tiap tahun, selain dikampus kami muncul ke basis anak muda,”
kata Staf Pengajar itu yang diterima kabarmapegaa.com,
Sabtu, (11/11/17).
Pada kesempatan
itu juga, Ketua Asrama Tauboria, mewakili semua peserta menyambut baik kedatangan
bapak Soewarto dalam memberikan ceramah kepemimpinan itu, menurutnya materi
yang diberikan sangat penting untuk generasi muda zaman sekarang.
Di akhir pemberian
ceramah salah satu alumnus Tauboria, Olaf Pedro Ronsumre mengapresiasi dan
mengucapkan terimakasih kepada bapa soewarto atas pemberian ceramah itu.
Pewarta :
Albert Yatipai
Editor : Alexander Gobai
Membawa Ikatan Karef Hamit Aifat Pada Suatu Perubahan
By Kabar Mapegaa 3:19:00 PM ARTIKEL , ORGANISASI
Saat pembubaran Panitia Pelaksanaan Penerimaan Anggota Baru, Organisasi Ikatan Karef Hamit Aifat, Foto: Dok, Vebilina T/KM |
Oleh: Vebilina Turot
ARTIKEL, KABARMAPEGAA.Com – Meningkatkan tali persaudaraan dan membentuk pemimpin yang berkualitas. Dengan thema yang begitu luar bisa yang di angkat oleh Panitia Pelaksana Penerimaan Anggota Baru, pada kegiatannya pada Hari Sabtu, 04 November 2017, yang bertempat di Pantai Petrus Kafiar dengan jumlah peserta 20 orang.
Kegiatan yang sangat sederhana tetapi dapat berjalan dengan lancar dan paling penting adalah kita tidak melihat kesederhanaannya tetapi prosesnya.
Dan pada momen ini juga suatu harapan dapat memberi suatu perubahan pada ikatan Karef hamit aifar agar menjadi ikatan yang aktif dan mampu menjaga tali persaudaraan dan menciptakan kader-kader pemimpin yang berkuliatas.
Pada acara pembukaan ada salah satu sambutan oleh bapak agustinus saa selaku orang tua yang saya petik dari dari sambutan beliau adalah "mtah to rae tamah waa mati maon mafit epo kalau tamah fee to maon fe."
Yang artinya bahwa kita itu perlu diasa dan dibentuk melalui kegiatan-kegiatan seperti hari agar mampu menjadi pemimpin yang berkualitas bukan menjadi seorang sarjana yang mempunyai keahlian tertentu atau profesionalnya.
Kegiatan ini di buka oleh Kepala Suku Aifat di Manokwari Bapak Paulus Assem pada akhir dari sambutan-sambutannya.
Ada pula kegiatan inti yang dilakukan dengan tujuan agar peserta baru memahami bahwa bergabung dalam suatu wadah bukan utk semata-mata saya dari aifat tetapi ikatan ini mampu memberikan peluaang atau ruang untuk belajar organisasi dan memahami arti kebersamaan, kekompakan bagi anak- ratau.
Lanjutnya, Ada materi-materi yang di paparkan salah satunya adalah strategi belajar di kampus oleh Bapak Herman Tubur SP.M.SI.
Beliau menjelaskan banyak hal yang salah satunya yang saya tertarik adalah kesuksesan itu ada ketika kita memiliki motivasi dalam diri kita sendiri.
Dan perhatikan pula adalah sikap dan mentalitas. Ada sebuah ilustrasi yang diberikan yaitu beliau mengajak kita bisa mengambil contoh dari seekor ikat di laut walaupun ia berada di laut tetapi rasanya tetap tawar yang artinya bahwa, kita harus punya prinsip.
Sekalipun lingkungan kita tidak mendukung atau banyak faktor-fator negatif yang berusaha untuk menggoda kita. Tetapi kita tdk boleh terpengaruh dan fokus pada sutu tujuan.
Adapula harapan -harapan yang di sampaikan agar ikatan ini terus berjalan dengan baik yang di sampaikan oleh senior, alumni pembina dan lain-lain, yakni kegiatan ini mampu membuwat kegiatan-kegiatan yang terus menjaga tali persaudaraan ini jgan cuma sampai disini. Untuk peserta baru disinilah tempat kita belajar dan bergabung dalam setiap kegiatan yg di lakukan
Satu pesan terakhir, “Jagalah ikatatan ini sesuai filosofi karef hamit yang artinya bahwa, jangan sampai ikatan karef ini terlepas dan gunakan karef hamit ini sesui dengan apa yang dibutuhkan.”
Penulis adalah Mahasiswa Maybrat, Kuliah di Manokwari - Papua
Editor: Frans Pigai
AMPTPI Wilayah Indonesia Tengah Gelar Seminar Nasional
By Kabar Mapegaa 5:38:00 PM BERITA PAPUA , ORGANISASI
Peserta Hadiri Kegiatan Seminar Nasional Yang Diselenggarakan dari AMPTPI Indonesia Tengah. (Foto: Anton Gobai/KM) |
Manado, KABAR
MAPEGAA.com—Ratusan Mahasiswa dan mahasiswi Papua hadiri dalam kegiatan Seminar
Nasional yang digelar Oleh Asosiasi Mahasiswa Pengunugan Tengah Papua Indonesia
(AMPTPI) wilayah Indonesia Tengah, Pada Minggu, (29/10/17) di Aula Asrama
Mahasiswa Papua, Manado, Sulawesi Utara.
Di dalam
kegiatan itu, dihadirkan pamateri yang berasal dari Papua, diantaraya; Dr. Mathen
Luter Salosa dan Wensis Laus Fatubun. Keduanya memberikan materi yang berbeda.
Dr. Marten memberikan materi tentang motivasi tentang perkembangan History
Irian Menjadi Papua, sementara, Wensis Laus Fatubun tentang gejolak politik
pembangunan Insfrakstruktur Papua.
Usai memberikan
materi kepada para peserta, Ketua AMPTPI Wilayah Indonesia Tengah, Atenius
Wonda, mengatakan kegiatan ini bertujuan agar Mahasiswa Papua mempertajam
pengetahuan dan memahami perkembangan sejarah Papua.
“Anak muda
Papua sudah lupa sejarah Papua, untuk itu melalui seminar ini agar mereka dapat
mengetahui sejarah Papua secara luas dan benar,”Kata Wonda, Kepada kabarmapegaa.com.
Sementara itu,
Salah satu peserta Seminar Nasional, Oto Kadepa, mengatakan, kegiatan yang
diselenggarakan ini bagi diriya sangat menarik sekali.
“Setelah mengikuti
kegiatan ini, saya memahami sejarah
Papua,”Katanya.
Pewarta : Anton F Gobay
Editor :
Alexander Gobai
CMNI Gelar Pelatihan Pembinaan Pria Sejati di Paniai
By Kabar Mapegaa 6:52:00 PM BERITA PAPUA , Meepago , ORGANISASI
Para Orang Tua Laki-Laki Sedang Fokus Menerima Materi Tentang Menjadi Pria Sejati Yang Digelar oleh CMNI d Kabupaten Paniai. (Foto: Yulianus Nawipa/KM) |
Paniai, KABAR
MAPEGAA.com –Organisasi Christian Men,s Network Indonesia (CMNI) mengadakan
pelatihan pembinaan Mental dan Spiritual kepada para orang tua khusus untuk
laki-laki selama tiga hari terhitung dari tanggal 23-25 Oktober 2017 di Madi,
Kabupaten Paniai.
“Ada 130
Peserta yang mengikuti Pelatihan Pembinaan Pria sejati dengan harapan agar
mereka mengembangkan karakter kristus, juga memiliki nilai moral yang
mengedepankan kebenaran Tuhan,”Kata Ketua CMI Ev. Andi Yulius, S.pd kepada kabarmapegaa.com, Senin, (23/10/17).
Menurutnya, organisasi
ini telah terdaftarkan berdasarkan Dasar hukum keputusan MENKUMHAM Nomor
AHU-00107.60.2014.
Dirinya mengaku
bahwa organisasi CMNI ini selalu memberikan banyak materi tentang pembinaan
mental dan spiritual bagi Pria diantaranya pembagian modul rohani, pelayanan
doa, diskusi panel. Hal ini menuruntya agar Pria memiliki karakter kejujuran
dan adil kepada siapa saja terlebih kepada Tuhan.
Sementara itu, fasilitator
kegiatan pembinaan dari CMNI, Dr. Robby Kayame M.kes, Kabupaten Paniai, menyatakan
bahwa pelatihan pembinaan pria sejati itu sangat penting dan bermanfaat bagi
Pria untukhidup selanjutnya. Jadi, lanjutnya peserta yang mengikuti kegiatan
ini agar mengikuti dengan baik.
“Kami berharap,
melalui Pelatihan Pembinaan Pria sejati ini agar peserta memiliki karakter yang
baik dalam hidup,”harapnya.
Pewarta :
Yulianus Nawipa
Editor : Alexander Gobai
Penutupan Panitia Orientasi FKM KP Sejayapura Disambut Seminar Pertambangan di Papua
By Kabar Mapegaa 6:43:00 PM BERITA PAPUA , MAHASISWA , ORGANISASI
Ketua Dewan Adat Paniai (DAP), Jhon NR. Gobai Saat Memberikan Materi Pertambangan di Papua. (Foto: Alexander Gobai/KM) |
Jayapura,
KABAR MAPEGAA.com – Penutupan Panitia orientasi Forum komunikasi Mahasiswa
Kabupaten Paniai (FKM KP) Sejayapura disambut dengan Seminar Ilmiah Pertambangan
di Papua, Pada Sabtu, (21/10/17) di Asrama Paniai, Perumas III, Waena,
Jayapura, Papua.
Thema
Sentral yang diambil di dalam kegiatan itu ialah “Wadah FKM KP Jayapura Siap Melawan Kapitalis dan Menjadi Tuan di
Negeri Sendiri Dengan Bahan Tambang di Tanah Papua”.
Seminar
itu dibawahkan oleh Ketua Dewan Adat Paniai, Jhon NR. Gobai. Dalam meterinya, dirinya
menyatakan bahwa di Papua ini ada permasalahan pertambangan dimana sebelum ada
UU 23 Tahun 2014 yang memberikan kewenangan kepada Gubernur berdasarkan UU 4 Tahun
2009, Para Bupati sudah memberikan izin kepada pengusaha-pengusaha di kabupaten.
Tapi, di Provinsi juga memberikan izin, yang menurtunya izin yang tumpang tindi,
juga di Pemerintah Provinsi, kebanyakan memberikan izin kepada non-Papua.
“Jadi
saya berharap kita sama-sama menuntut kepada Provinsi Papua agar melakukan
penataan IUP-IUP di Papua, karena IUP yang di Provinsi ini berdasarkan UU
Pergub 41 tahun 2011 yang isinya telah ditolak oleh mendagri, ini yang menjadi
peluang kita untuk menuntut kepada
Gubernur,”harapnya.
Sementara
itu, Ketua Panitia Penutupan Panitia Orientasi Merangkap Seminar Sehari,
Melianus N. Yatipai mengatakan tujuan dilakukan kegiatan ini agar para
mahasiswa mengerti permasalahan yang sebenarnya terjadi di Papua lebih khususnya
permasalahan pertambangan juga izin-izin perusahaan yang kadang tumpang tindi.
“Saya
merasa penting kegiatan yang dilakukan ini agar, kita lebih mempersiapkan diri
baik, pengetahuan, mental dan fisik agar mampu melawan sistem
kapitalis,”katanya.
Selain
itu, terkait penerimaan mahasiswa baru, kata dia, kami telah menerima mahasiswa
sebanyak 200 anggota FKM KP Sejayapura.
“kami
berharap dengan mahasiswa yang sebanyak itu, dapat berpartisipasi di dalam tiap
kegiatan organisasi dan mendukung program pengurus FKM KP,”ajaknya.
Sementara
itu, Badan Pengurus FKM KP Sejayapura, Yosafat Mai Muyapa, mengatakan dirinya
akan mendukung permasalahan tambang di Papua yang digagas oleh Dewan Adat
Paniai dan lembaga lainnya yang peduli tentang masalah pertambangan di Papua.
“Sebagai
bukti nyata, kami pernah melakukan aksi menolak tambang di Degeuwo pada bulan
januari 2017 di Paniai, juga aksi meminta Gubernur Papua penataan kembali
IUP-IUP yang saat itu dilakukan izin oleh Gubernur sebelumnya, Barnabas
Suebu,”ungkapnya.
Kata
dia, dirinya dan pengurus FKM KP dan dibantu oleh Ketua DAP Jhon Gobai akan melakukan sosialisasi dari asrama ke asrama
terkait masalah pertambangan ini di Papua.
Prose Foto Bersama Dengan Ketua Dewan Adat Paniai dan Pengurus FKM KP Jayapura. (Foto: Alexander Gobai/KM) |
Pewarta : Alexander Gobai