Oleh : Fr. Yoseph Bunai
Kawan-kawan seperjuanganku, kita diajak untuk
melihat kesatuan sosial dan tempat tinggal aku, enkau, mereka secara umum Meuwodide.
Baik pada waktu lampau maupun masa kini
kesatuan social menjadi paling penting bagi orang Mee secara umum. Kesatuan
sosial itu di bangun dalam sesama manusia maupun lingkungan alam yang ada di
sekitarnya. Kesatuan bersama lingkungan seperti lahan (Mude/bugida), tanah
(Maki), hutan (Buguwa), semuanya ini menjadi tempat mencari kehidupan.
Hal ini dipentingkan karena baik keselamatan
makhluk hidup (alam) dan juga demi keselamatan generasi-generasi yang akan
datang. Selain itu untuk menjaga relasi antar sesama dan lingkungan alam
disekitarnya. Relasi itu memungkinkan masyarakat untuk melestarikan dan menjaga
kebersamaan karena memiliki pengaruh positif dalam kehidupan masyarakat
Meuwodide.
Orang Mee memberikan apresiasi yang cukup
tinggi terhadap tanah di mana mereka memandang tanah sebagai ibu yang
memberikan sumber bagi kehidupan keturunan mereka secara turun temurun sampai
hari ini.
Saudara-saudariku, kita sendiri biasa
menyaksikan bahwa, tanah biasanya dimiliki secara komunal dan juga tanah lain
menjadi hak milik secara perorangan seperti lahan (Mude atau bugida, tanah
(Maki), hutan (Buguwa), danau (Uwopeku) dan lain sebagainya. Maka menjadi modal
pusat kehidupann (maksudnya kalau kita
tidak ada modal, Buguwa, Mude, Daokogopa, Wodaowapa, Tekepoduataida berarti
orang yang akan berdiam dusung atau berasal di sana bisa saja disebut miskin. Makibeume, Mudebeume, dan lain-lain).
Disitulah menjadi tanah garapan mereka
sepanjang masa untuk mempertahankan hidupnya sepanjang masa. Karena itu tanah harapan
keluarga, Mude dan lainya diwariskan kepada generasi berikutnya. Mereka itu
siapa? Dan kita akan wariskan kepada siapa? Mereka adalah aku dan engkau.
Mereka sangat peka terhadap hak hulayatnya, enta Maki, Mude, Buguwa, Gunug,
Hutan diawasi dan dilindungi secara ritual.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
lingkungan alam membawa pengaru positif. Sebaliknya, apabila masyarakat tidak
menjaga alam maka akan membawa dampak negatif bagi masyarakat pula. Sepertinya
setiap daerah mengalaminya sama ? Kalau Meuwo seperti ini sudah.
Penulis
adalah Mahasiswa Sekolah tinggi Teologi Fajar Timur (STFT) Abepura Waena.
0 thoughts on “Apabila masyarakat tidak menjaga alam maka akan membawa dampak negatif bagi masyarakat pula.”