Ist@ Melangkah dari masa lalu. |
Jika kita mengalami
trauma pada masa lalu yang begitu membekas. Trauma ini lantas kita gunakan
sebagai “kambing hitam” atas keterpurukan kita saat ini. Kita terus terikat dengannya, meski
itu menyakitkan.
Bila kita tak bisa
lepas dari trauma, maka coba
tanyakanlah hal ini pada diri kita:
"Berapa banyak
luka lagi yang akan saya
biarkan diderita oleh diri saya sendiri.
Apakah trauma ini pantas menghancurkan
seluruh sisa hidup saya.
Siapa yang berkuasa disini, diri
saya--ataukah trauma."
Perhatikanlah
daun-daun yang mati dan berguguran dari pohon, ia sebenarnya memberikan hidup
baru pada pohon. Bahkan sel-sel dalam tubuh kita pun selalu memperbaharui diri
kita.
Segala sesuatu di alam
ini memberikan jalan kepada kehidupan yang baru dan membuang yang lama. Satu-satunya yang menghalangi kita untuk melangkah
dari masa lalu adalah pikiran kita sendiri.
Beban berat masa lalu,
dibawa dari hari ke hari berubah menjadi ketakutan dan kecemasan, yang kemudian
pada akhirnya akan menghancurkan hidup kita sendiri.
Ingatlah hanya seorang pemenanglah yang bisa melihat potensi,
sementara seorang pecundang sibuk mengingat masa lalu.
Bila kita sibuk menghabiskan waktu dan energi kita
memikirkan masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan, maka kita tidak memiliki
hari ini untuk disyukuri.
Saat kita merasa sedih
dan putus asa, atau bahkan menderita, coba renungkan keadaan di sekitar kita.
Barangkali masih banyak yang lebih parah dibandingkan kita.
Tetaplah tegar dan
percaya diri, berpikir positif dan optimis,
berjuang terus, dan pantang mundur.
Alexander Gobai
0 thoughts on “Melangkah dari Masa Lalu”