Foto : Presiden Indonesia di Bandara PNG/doc (KR) |
Jakarta, (KM)---Kunjungan Presiden
Republik Indonesia, Joko Widodo bersama Ibu Presiden Iriana Widodo dan
Rombongannya (11/5/2015) tiba di Bandara Internasional Jackson Port Moresby disambut dengan hujan deras
yang memberikan suatu tanda tanya dalam kunjungannya.
Warga PNG Konstantinopel Ruhukail dihubungi melalui pesan elektronik mengatakan disambut dengan hujan mendandakan alam PNG di Malenesia memarahi atas kunjungan Presiden Indonesia dan rombongannya.
Perdana Menteri Peter O'Neill harus menjawab fenomena alam yang terjadi di bumi one pla graun "satu daratan" Papua dan PNG ini, (tambahnya).
Sementara itu, sekelompok unjuk rasa yang terdiri dari PNG-Union for West Papua dibawah pimpinan Sekretaris Jenderal David Dom Kua di bundaran mile -6 mengibarkan Bintang Kejora dan poster - poster pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di Papua dan Papua Barat.
Sementara itu, sekelompok unjuk rasa yang terdiri dari PNG-Union for West Papua dibawah pimpinan Sekretaris Jenderal David Dom Kua di bundaran mile -6 mengibarkan Bintang Kejora dan poster - poster pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di Papua dan Papua Barat.
David Dom Kua mengatakan pembebasan tahanan politik Papua, pendekatan atau sokongan melalui ekonomi di negara-negara Melanesia
dan kedatangan Presiden Indonesia adalah “politik halus” yang sedang
dimainkan. Kami tidak percaya proses ini. Kami inginkan keadilan untuk
saudara Melanesia kami di Papua Barat. Biarkan urusan bangsa Melanesia
menjadi urusan rakyat Melanesia.
PNG Union For West Papua juga mendesak janji Perdana Menteri Peter O'Neill tiga bulan lalu ini harus digenapi melalui keputusan pembahsan forum MSG. Ia mengatakan "Sebagai negara, waktunya telah tiba bagi kita untuk berbicara
tentang penindasan rakyat kita di sana (Papua).
"Kami memiliki kewajiban moral untuk berbicara bagi mereka yang tidak diperbolehkan untuk berbicara. Kita harus menjadi mata bagi mereka yang ditutup matanya.(Marinus Gobai/KM).
"Kami memiliki kewajiban moral untuk berbicara bagi mereka yang tidak diperbolehkan untuk berbicara. Kita harus menjadi mata bagi mereka yang ditutup matanya.(Marinus Gobai/KM).
0 thoughts on “Kunjungan Jokowi di PNG Disambut Hujan dan Demonstasi”